Kelambu Ka’bah al-KISWAH
- alaziziyah3
- Nov 1, 2016
- 2 min read

Kelambu Ka’bah al-KISWAH
Kelambu Ka’bah atau yang sering dikenal dengan sebutan KISWAH merupakan kain hitam penutup Ka’bah. Kiswah dibuat dari kain sutera asli yang diberi warna hitam. Ukuran Kiswah, tinggi 14 meter dengan sabuk pada sepertiga bagian atas, yang lebarnya mencapai 95 cm dan panjang 47 meter terdiri dari 5 potongan. Empat diantaranya untuk menutupi keempat dinding Ka’bah.
Sementara itu pintu Ka’bah ditutup dengan kain yang disebut Barqa’. Barqa' ini terbuat dari sutera setinggi 6,5 meter dan lebar 3,5 meter.
Kiswah berhiaskan benang membentuk sulaman kaligrafi berupa ayat-ayat Al-Quran dan hiasan-hiasan khusus bernuansa Islam. Tulisan itu membentuk angka V (angka tujuh dalam tanggalan Arab). Salah satu kalimat yang ditulis di kiswah Ka'bah adalah, "Allah Jalla Jalaaluh, La Ilaaha Illallaah, Muhammad Rosuulullaah"
Di balik kiswah hitam, terdapat kain berwarna putih yang disebut Bithana Kiswah. gunanya, untuk meresap uap dari dinding Ka'bah dan menghalangi panas yang diserap dari kain kiswah yang berwarna hitam. Tak hanya itu, kain putih ini juga dapat mencegah dinding Ka'bah retak.
Jika diltilik sejarahnya, semasa Nabi Muhammad SAW, Nabi pernah menghadiahkan kiswah Al-washail, sekaligus mengiswahi Ka'bah untuk pertama kalinya. Cara ini kemudian diteruskan oleh Khulafaurrasyidin, seperti Umar Bin Al-Khatab dan Utsman Bin Affan serta beberapa khalifah Bani Umayyah.
Tahun 656 H/1258 M, usai runtuhnya Dinasti Abbasiah, kain kiswah didatangkan dari Mesir. Pada masa Raja Shalih Ismail Qalawun, beliau membuka tiga perkampungan khusus membuat kain kiswah. berikutnya, Muhammad Ali Pasya, membuka Kantor Pemerintah Khusus untuk Urusan Kiswah. Hal ini berlangsung terus hingga pada 1924.
Setelah itu, Raja Abdul Aziz dari keluarga Su'ud yang mengkiswahi Kabah, membangun perusahaan tenun pembuat kiswah di Kota Suci Makkah. Perusahaan ini pertama kali menghasilkan kiswah pada 1346 H dan terus berlanjut sampai sekarang. Terletak di kawasan Ummul Jud, Makkah, perusahaan tersebut kini telah dilengkapi dengan alat-alat tenun modern di samping menggunakan teknik tenun tradisional.
Kualitas sutera kiswah ini terjamin. Tidak mudah pudar walau diterpa angin, terik matahari dan hujan.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, proyek ini membutuhkan 200 tenaga ahli. Pembuatan sebuah kiswah, dibutuhkan sekitar 670 kg sutra asli, dengan biaya keseluruhan SR. 20 Juta (Dua puluh juta riyal saudi). Bila dikurskan ke rupiah, dengan asumsi SR.1 bernilai Rp. 2500, maka biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan satu kiswah sejumlah Rp. 50 Milyar.
Selimut yang terbuat dari bahan sutera asli itu, diganti sekali setahun.
Comments